Viral: Satpam KIK Kendal Terekam Bertindak Kasar Terhadap Pedagang Kaki Lima

SGI News | Kendal – Sebuah rekaman video yang viral di media sosial menampilkan kejadian mengecewakan di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Senin (26/5/2025). Video berdurasi 25 detik tersebut menampilkan seorang petugas keamanan yang berseragam krem ​​dan celana abu-abu melakukan tindakan agresif terhadap pedagang kaki lima wanita di pinggir jalan KIK.

Dalam rekaman yang tersebar luas tersebut, petugas keamanan tampak memaki dan menendang meja yang digunakan sebagai kios sementara oleh pedagang tersebut. Akibat tindakan agresif ini, sang pedagang yang ketakutan terjatuh saat berusaha menyelamatkan barang dagangannya ke atas sepeda motor. Yang lebih memprihatinkan, petugas keamanan beserta rekannya justru pergi meninggalkan lokasi tanpa memberikan bantuan.

“Jika mereka perlu mengatur pedagang kaki lima, mereka dapat melakukannya melalui dialog. Tidak perlu menunjukkan kekuatan yang agresif seperti itu,” ungkap salah seorang Saksi mata yang menyaksikan kejadian tersebut.

Pihak Manajemen KIK dan Polisi Menanggapai

Insiden ini menuai kecaman dari berbagai pihak di media sosial. Para netizen menyoroti kurangnya profesionalisme dan empati dari petugas keamanan tersebut. “Sabar ya, Bu. Tuhan pasti membalas,” tulis salah satu warganet, mewakili simpati masyarakat terhadap nasib pedagang tersebut.

Menangapi kejadian ini, Direktur Eksekutif KIK,“Wah, saya juga baru tahu. Tapi dari KIK tidak menentang pedagang kaki lima asalkan tertib. Jangan membuat pangkalan atau tenda di lahan orang lain,” kata Yuliani,

“Saya tidak anti PKL dan mendukung PKL asalkan tertib. Jangan membuat pangkalan atau tenda di lahan orang lain,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (27/5/2025).

Kasus ini kini telah mencapai meja kepolisian. Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto, telah memastikan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di kawasan KIK. Masyarakat berharap pihak yang berwenang dapat mendokumentasikan kasus ini secara profesional dan memberikan pelatihan yang tepat kepada petugas keamanan terkait.

Peristiwa ini menjadi pentingnya pendeknya humanis dalam penegakan hukum. Dialog dan komunikasi yang baik seharusnya menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan persoalan sosial, bukan kekerasan atau intimidasi yang justru dapat mencoreng citra institusi dan merugikan semua pihak. [mus]

Related posts
Tutup
Tutup